Desa Nglongsor

Melalui program Padat Karya Tunai (PKT), Pemdes Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek bersama warganya tuntaskan pelaksanaan Rehabilitasi aspal jalan desa dengan total volume 2.210 m² terletak di Dusun Corahmulyo RT.5, Dusun Krajan RT.10, RT.13, RT.15 dan Dusun Etankali RT.20, RT.25. Sekedar diketahui budaya semangat gotong- royong yang telah mulai terkikis dengan zaman, adanya program (PKT) nampak kebersamaan dan kerjasama antar warga tumbuh kembali.

Melalui adanya program (PKT) sebagai warga tergerak kembali untuk menjaga tradisi gotong-royong agar kebersamaan antar warga terjaga utuh hingga anak dan cucu-cucu sebagai generasinya hidup rukun saling asah, asuh dan asih. ini salah satu yang diajarkan nenek moyang kita yang harus diamalkan dalam bermasyarakat. Terwujudnya Rehabilitasi jalan aspal tersebut tiada lain dengan mengoptimalkan penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2018. Dengan menghabiskan total anggaran seluruhnya berjumlah Rp. 170.000.000,00. Menurut Kepala Desa Danang Andrianto mengatakan Rehabilitasi aspal jalan dengan menggunakan (DD) tersebut berdasarkan kebutuhan warga, warga kami sangat membutuhkan akses jalan yang layak untuk dilintasi. Hal itu merupakan hasil pengajuan warga yang disepakati bersama pada musrenbangdes 2017.

Pengaspalan Jalan ini pengajuan warga pada tahun 2017 direalisasikan pada 2018 ini telah sesuai berdasarkan RKPDes dan RPJMDes yang dibahas bersama dalam pengajuan pada musdes dan disepakati pada musrenbangdes, alhasil menjadi skala prioritas,” kata Kades. Masih kata Kades untuk program pembangunan Infrastruktur jalan desa bagi Desa Nglongsor di tahun 2019 saja masih menjadi skala prioritas. Kami berharap jalan desa betul-betul tuntas semuanya tidak ada lagi jalan tanah dan berbatu, semoga keinginan dan kebutuhan warga terpenuhi hingga akses jalan dan laju perekonomian mudah dan nyaman. “Bila semua bidang Infrastruktur tuntas, pemerintah akan fokus pada pengembangan sektor lainnya dan fokus pada kegiatan pemberdayaan masyarakat serta melakukan inovasi-inovasi desa pada bidang IT salahsatunya untuk peningkatan pelayanan publik,” ujarnya.

Sementara Harto Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) ia menuturkan pengerjaan rehabilitasi aspal jalan ini selain melibatkan warga miskin secara tekhnis menggunakan jasa tenaga ahli. Untuk upah pekerja sebesar Rp. 64.370.000,00 atau sekitar 38 % dari total anggaran. Tidak mungkin pengaspalan jalan dikerjakan langsung oleh warga, karena mereka tidak memiliki kompeten dibidang itu yang ada nanti hasilnya tidak sesuai apa yang diharapkan. Harto mengimbau dan berpesan agar jalan desa yang telah direhabilitasi jalan aspal semua warga menjaganya dengan baik, mengingat penting dan manfaatnya sangat dibutuhkan warga bahkan ini yang diimpikan warga ingin memiliki jalan yang mulus. Patut disyukuri bersama kini jalan yang diimpikan terwujud, dan di jaga bersama-sama agar jalan yang telah direhabilitasi aspalnya ini tidak cepat rusak dan berlubang.