Desa Nglongsor

Mengacu pada Undang-Undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan, pada dasarnya kewenangan dan tanggung jawab pembangunan jembatan gantung pejalan kaki berada pada pemerintah daerah, khususnya pemerintah kabupaten/kota.

Jembatan Gantung Santren-Kuncen berada di RT.16, Dusun Krajan - RT.17, Dusun Etankali Desa Nglongsor. Jembatan Gantung Santren-Kuncen memiliki panjang 45 meter dan menghubungkan Dusun Krajan dengan Dusun Etankali di Desa Nglongsor yang dipisahkan sungai. Salah satu daerah yang telah membangun jembatan gantung dengan dana desa yakni Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.

Pembangunan Jembatan Gantung tersebut menggunakan anggaran dana desa dengan biaya Rp 300.000.000,00. Menurut Danang Andrianto selaku Kepala Desa Nglongsor, kondisi geologis wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, berlembah dan bersungai secara alami memerlukan jembatan penyeberangan. Kebutuhan dasar ini sangat dinanti pada daerah yang terpencil dan belum tersentuh pembangunan. Dia menambahkan, selama ini dana desa pada umumnya digunakan untuk pembangunan jalan desa yang sederhana. Jembatan gantung, ia melanjutkan, juga termasuk sebagai jalan akses. Menurut dia, jembatan gantung sangat dimungkinkan untuk dibangun dengan anggaran dana desa dengan sistem padat karya. Apalagi, teknologi yang digunakan sederhana dan bisa dilakukan masyarakat desa.

Program ini untuk membantu pemerintah desa mengatasi pembangunan antar dusun yang tidak merata, kesenjangan sosial dan kesejahteraan, serta pengembangan wilayah tertinggal. Di mana akses transportasi antar dusun belum terhubung dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas lainnya, serta untuk keperluan mitigasi dan evaluasi bencana,” kata dia.

Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor desa atau kecamatan, sekaligus menjadi akses silaturahmi antar warga.